Post ADS 1

Trump Beri Kejutan Usai Dilantik, Harga Emas Langsung Berkilau

banner 120x600
banner 468x60

Harga emas sedikit menguat setelah pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Penguatan ditopang oleh melemahnya dolar AS.

banner 325x300

Merujuk Refinitiv, harga emas ditutup di posisi US$ 2.708,06 per troy ons pada perdagangan Senin (20/1/2025). Harganya menguat tipis 0,24%. Penguatan ini menjadi kabar baik setelah emas ambruk 0,45% pada Jumat pekan lalu.

Harga emas pada hari ini masih menguat tipis. Pada Selasa (21/1/2025) pukul 06.30 WIB, harga emas menguat 0,035% ke posisi US$ 2.709 per troy ons.

Harga emas (US$/troy ons)

Penguatan emas utamanya ditopang oleh melemahnya indeks dolar AS.
Indeks dolar (DXY) langsung turun tajam begitu Trump menunda pengenaan tarif. Indeks dolar bergerak di 108,089 setelah Trump pidato, turun dari posisi sebelumnya 109,347.

Pelemahan dolar AS dan imbal hasil US Treasury berdampak positif ke emas. Pembelian emas dikonversi ke dolar sehingga melemahnya dolar AS membuat emas menjadi makin murah untuk dibeli sehingga pembelian meningkat.

Di luar ekspektasi, Trump sedikit melunak mengenai pengenaan tarif dagang. Tidak seperti pernyataan kerasnya sebelum inagurasi, Trump justru tidak langsung mengenakan kenaikan tarif perdagangan di hari pertamanya.

Sebelumnya, Trump telah berjanji untuk mengenakan tarif 10 hingga 20% pada semua barang impor dan hingga 60% pada barang impor dari China. Ia juga mengancam untuk mengenakan tarif 25% pada barang impor dari Kanada dan Meksiko jika mereka gagal untuk menanggulangi aliran narkoba ilegal dan migran yang masuk ke AS secara ilegal.

Ancaman-ancaman tersebut tidak terwujud pada hari Senin, hari pertama masa jabatannya, tetapi itu tidak berarti ancaman tersebut telah hilang,

Trump mengumumkan pembentukan Layanan Pendapatan Eksternal.

“Untuk tujuan ini, kami membentuk Dinas Pendapatan Eksternal untuk mengumpulkan semua tarif, bea, dan pendapatan. Akan ada sejumlah besar uang yang mengalir ke kas negara kita, yang berasal dari sumber-sumber asing, impian Amerika akan segera kembali dan berkembang pesat seperti sebelumnya” imbuh Trump dalam pidatonya.

Kendati sedikit melunak, analis dari UBS, Giovanni Staunovo mengingatkan Trump masih akan membawa gejolak terhadap ekonomi ke depan.

“Saya percaya masa kepresidenan Donald Trump akan mengarah pada volatilitas pasar yang lebih tinggi, sementara beberapa kebijakannya mungkin membuat inflasi tetap lebih tinggi lebih lama. Ini seharusnya terus mendukung aset-aset safe haven seperti emas,” kata Giovanni, dikutip dari Reuters.

Emas digunakan sebagai pelindung terhadap inflasi. Namun, kebijakan tarif inflasi Trump bisa mendorong bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.

“Status emas sebagai aset keuangan membuatnya kemungkinan besar dibebaskan dari tarif yang lebih luas, dan oleh karena itu kami memberikan probabilitas 10% terhadap tarif efektif 10% pada emas yang diberlakukan dalam 12 bulan ke depan,” kata Goldman Sachs.

Sumber: CNBC Indonesia

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *